Setelah penaklukan Amerika Selatan oleh Conquistadores dari Spanyol,
para imam Katolik yang berusaha untuk mengkonversi suku Indian menemukan
pintu masuk goa yang mereka sebut sebagai pintu neraka. Terowongan ini
terletak di desa Liyobaa di provinsi Zapoteca, suatu tempat dekat desa
kuno Mictlan.
Goa yang diberi nama Cavern of Death ini sebenarnya adalah kuil bawah
tanah yang memiliki delapan ruangan. dengan empat kamar diatas tanah dan
empat ruangan yang lebih penting dibangun di bawah permukaan.
Ruang bawah tanah pertama merupakan salah satu ruangan yang
diperuntukkan untuk pengorbanan manusia. Dindingnya sejajar dengan
berbagai gambar dari representasi yang mereka sebut sebagai Dewa. Sebuah
batu yang berlumuran darah berada di tengah ruangan digunakan sebagai
altar untuk penyembelihan korban manusia yang masih hidup.
Ada pintu kedua di ruang pertama sebagai tempat bagi mayat-mayat yang
diawetkan. Pintu berikutnya di ruang bawah tanah ini menyambung pada
kubah bawah tanah ketiga, dimana terdapat tubuh yang diawetkan dari
semua Raja Theozapotlan.
Sebuah pintu di ruangan ketiga mengarah ke ruang bawah tanah terakhir
yang tampaknya memiliki pintu lain yang tertutup oleh lempengan batu
besar. Melalui pintu belakang lempengan batu itu ditempatkan tubuh
semua pengorbanan manusia serta tubuh semua bangsawan dan para ksatria
yang tewas dalam pertempuran.
Menurut legenda setempat, ketika seseorang sedang terserang penyakit tak
tersembuhkan atau tertindas oleh kemiskinan yang membuat mereka mencari
kematian, mereka akan datang kepada imam tinggi untuk meminta ijin
memasuki Cavern of Death saat masih hidup. Mereka percaya bahwa jika
mereka melakukannya, mereka akan bahagia di akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar